-->

29 Oktober 17 Puncak Pass


Dengan berjalannya waktu tak terasa hari sudah ingin mengajak kita untuk berlibur. Pada tanggal 29 oktober gua dan temen-temen akan berlibur ke puncak cipanas, ya kurang lebihnya daerah situlah.

Dibulan yang musim hujan ini tak mengalangkan kami untuk pergi berlibur, di perjalanan tidak pernah merasakan kebosanan selagi bersamanya teman-teman, beberapa jam pun berlalu dan kami pun sampai di villa yang kami tuju. Sampainya disana kamipun istirahat sejenak untuk menghilangkan rasa pegal waktu di perjalanan sambil menyiapkan makanan untuk makan sore. 

Malam pun tiba dan hujan pun tak bosannya memberikan kedingin di malam itu, hujan yang tidak terlalu besar kami lalu bakar ayam dibawah saung tak berpenghuni, tiba-tiba listrik mati dan kami pun kaget seketika, tak usah risau tak usah gundah kawan, terlontar kata dari saya. Nah disitulah cerita-cerita yang gk masuk akal keluar, sampe ada yang cerita datangnya zombie dan hantu-hantu aneh hahahah. 

Ayam sudah siap untuk di makan dan kami pun masuk ke dalam villa, disitu posisi masih mati listrik sobat, kami berkumpul melingkar sambil memakan ayam tersebut dan tidak lepas dari cerita-cerita yang konyol. 
Sebotol jamu tak lupa di sajikan untuk menghangatkan tubuh yang kedinginan. Tak lama listrikpun nyala dan masing-masing dari teman kita berebutan chargeran siapa cepat dia yang charger duluan hahah. Sambil duduk-duduk dan bercerita, tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 3 pagi, kami pun tidur .

Dari air yang kami isi semalam di kolam berenang ternyata air sudah setengah penuh tak perlu basa basi gua langsung terjun bebas ke air yang segar itu, oh ternyata gua tidak cukup jantan untuk menghadapi air itu, terlalu berlama-lamaan di kolam renang kaki gua seperti membeku seketika, badan menggigil, saya langsung keluar dari kolam renang dan langsung membilas badan , aduh ternyata malah tambah dingin haha. 

Setelah lamanya kami berparty-party bersenang-senang, kami harus meninggalkan kenangan itu, kami harus pulang. Kami pulang diwaktu hujan itu turun, pikir kami beberapa kilo dari villa itu hujan tidak lagi turun, ternyata memang benar hujan takk lagi turun, tapi, kabut yang tebal dan di sertai angin yang kencang tetap say hay, motor yang saya gunakan sampai-sampai goyang ingin kebawa angin, dari cuaca yang tidak bersahabat kami pun bersinggah ke suatu tempat, sambil menghangatkan tubuh dan menunggu kabut itu hilang. Beberapa lama kami menunggu ternyata kabut itu tidak hilang, mau tidak mau kami harus turun menghadapi kabut yang tebal itu karna semakin malam jalanan tidak terlihat, kami pun turun dengan disertai doa, kabut-kabut dan angin kencang itu selalu membuat saya suatu momen yang berharga. Tak lama kabut hilang dan perjalannan pulang kami cukup aman dan terjaga, kamipun pulang kerumah masing-masing dengan selamat.