Terlelap Dalam Cinta Virtual
TERLELAP DALAM CINTA VIRTUAL
Kita Yang Tidak Sengaja Dipertemukan Saat Bosan.
Berbulan-bulan kita masih saja bertahan, kita pun jadi semakin sering
berinteraksi dalam media chat, perlahan kita mulai mengenalkan diri kita,
awalnya kita yang belum pernah mengetahui rupa satu sama lain, saat itu kita
masih menyembunyikan-nya, pada perkenalan ini pun kita mulai menunjukan rupa
kita dengan saling mengirim foto hehe, aku yang seperti ini, aku yang tidak
tampan, aku yang jauh dari kata sempurna, aku yang pada saat itu tidak
mempunyai kesibukan apapun selain menyelesaikan tugas kuliah yang membosankan,
kamu pun begitu, kamu juga mengenalkan dirimu secara perlahan, pada saat itu
aku tidak terlalu mementingkan hal tersebut, aku menganggap kamu hanya sebatas
teman chat saja. Disaat aku merasakan hari yang di penuhi rasa kebosanan, aku
sekedar memulai chat dengan-mu yang pastinya dipenuhi kebosanan itu sendiri,
kamu pun meresponku seolah kebosanan itu hilang seketika.
Namun, apakah kamu masih ingat? Dulu aku sempat menghilang dari kamu, berbulan-bulan
lamanya, entah apa yang kamu rasakan pada saat itu, aku harap kamu tidak
merasakan hal yang membuatmu terasa kecewa, namun jika waktu itu aku membuatmu
merasa kecewa, aku sungguh tidak bermaksud, betapa buruknya aku yang tidak
memiliki tampang yang tampan, bahkan akupun bukan siapa-siapa memperlakukanmu
seperti itu, hanya kata maaf yang bisa aku lontarkan saat ini. Setelah lama aku
menghilang darimu, pada suatu ketika aku teringat kembali oleh dirimu, aku
mencoba memberanikan untuk menghubungimu kembali, pikir ku, kamu akan
mengacuhkan aku, namun hal itu tidak terjadi, terlebih kamu menerima aku dengan
baik. Terimakasih atas dirimu pada waktu itu.
Setelah semua keadaan itu terlalui, aku mencoba mengembalikan suasana
yang dulu sempat menghilang, walaupun awalnya kamu sedikit dingin, namun aku
memahaminya, seiring berjalanya waktu, kamupun telah menerima kehadiran ku
lagi, sama seperti hari-hari lalu, kita masih saja berinteraksi melalui media
chat. Disuatu ketika, entah ada angin apa kita mulai melakukan panggilan video,
yang mungkin kamu tidak ketahui, hatiku bergetar tidak karuan pada saat itu,
aku bertanya-tanya pada diriku, apakah ini yang dinamakan gerogi? jiakhh. Mulai
saat itu kita jadi lebih sering melakukan telepon maupun panggilan video, dari
situpun kita mulai memberikan perhatian lebih satu sama lain dan itu kali
pertamanya aku melihat wajah mu dalam panggilan video bukan lagi melihat mu
dari foto.
Disisi lain kita mempunyai kesibukan kita masing-masing, kamu sibuk
kuliah, mengurus organisasi, dan kegiatan lainya, akupun begitu, namun kita
masih bisa sempat bertanya dan memberikan kabar. Aku pernah berkata bahwa aku
tidak akan pernah bosan mendengarkan keluh kesah mu, jika kamu memiliki hari
yang sulit untuk kamu lalui, ceritalah! Sebaliknya kamupun begitu, kamu selalu
mendengar keluh kesah ku. Aku tidak menyangka kita sudah bertahun-tahun
bersama, semakin dalam kita mengenal, semakin cair hubungan kita, sampai dimana
kita saling bercerita yang seharusnya tidak diceritakan pada orang lain, kita
sama-sama mengerti akan keadaan.
Aku Yang Mulai Bermain Hati
Pada suatu hari aku sempat mengungkapkan tentang perasaanku, bahwa aku
sungguh mencintai mu, akupun tidak menduga ketika kamu memiliki perasaan yang
sama untuk ku, namun kita tidak disatukan oleh alam, kita dipisahkan oleh
jarak, kamu jauh disana, di kota mu, aku di sini, di kota ku. Walaupun kita memiliki
perasaan yang sama, namun saat itu kita menjalaninya seperti biasa yang tidak
mempunyai status apapun.
Orang bilang ldr itu memanglah sulit, aku pernah menannyakan ini ke
beberapa orang yang aku kenal, kebanyakan dari mereka menjawab bahwa "masih
banyak yang dekat, mengapa harus yang jauh" dan apakah kamu
masih ingat? kamu juga pernah berkata seperti itu, juga beberapa teman meberikan
jawaban yang menurutku sangat meyakinkan bahwa aku bisa baik-baik saja dengan
kamu. Beberapa orang juga pernah bertanya, apakah bisa jatuh cinta hanya
chatingan saja? dan akupun menjawab; bahwa hal itu tidaklah mungkin, aneh saja
cuma chatingan seseorang bisa jatuh cinta. Sial! ternyata menjilat ludah
sendiri memanglah nikmat, saat ini aku sudah benar-benar jatuh cinta pada
dirimu, yang aku inginkan saat itu hanyalah memilikimu seutuhnya.
Andai Waktu Dapat Diulang.
Hampir bahkan lebih dari 2 tahun kita saling mengenal, aku sungguh
menyesal pada saat itu, disaat kamu berada di pulau Jawa, aku tidak
sempat menemui mu, lebih lagi kamu sempat bermalam di Jakarta, betapa bodohnya
aku! Betapa gobloknya aku! Betapa tololnya aku! Mengapa aku tidak menemuimu
saat itu, mungkin itu adalah kesempatan yang tidak akan pernah aku dapatkan lagi.
Jika waktu dapat diulang kembali, aku ingin sekali menemuimu untuk pertama
kalinya, aku ingin bercerita tentang suatu hal yang biasa kita ceritakan selama
ini di chat maupun telepon, aku ingin mendekapmu dalam pelukan dan berkata
bahwa aku sangat mencintaimu. Untuk saat ini dan entah sampai kapan aku hanya
dapat menatap manisnya wajahmu dalam panggilan video. Aku berharap kamu tidak
berfikir bahwa aku malas/tidak ingin menemuimu, apapun alasan yang kutuliskan
intinya aku sangat guobblok!.
Hal Yang Mungkin Kamu Tidak Ketahui
Dalam sendiri ku, aku seringkali mengeluh tentang percintaan, terkadang
aku iri melihat sepasang kekasih saling bergandengan, duduk berdua di cafe
sambil bersenda gurau, namun itu semua hilang sesaat setelah aku sadar
bahwa diriku masih memilikimu. Sesaat kita tidak berkomunikasi aku mencoba
mencari seseorang wanita yang mungkin dapat aku sayangi, ya yang aku maksud
wanita yang aku sayangi berada dekat denganku, namun semua itu sia-sia,
perasaan ini lagi-lagi menginginkan dirimu. Sejak saat itu namamu mulai
kuceritakan kepada tuhan dalam doaku.
Aku sempat meyakinkan mu bahwa suatu saat kita pasti akan bertemu,
ratusan kilo meter jarak yang memisahkan kita, namun aku masih yakin kamulah
yang terbaik untuk diriku. Kamulah salah satu wanita yang menyemangatiku disaat
aku sedang mengeluh akan hari yang kualami, kamulah wanita yang selalu
menemaniku disaat hati ini terasa sepi, kamulah yang selalu menjadi semangatku
di saat aku sedang dalam titik terendah, disaat aku hampir terbunuh oleh
sepi, kamulah wanita yang seakan menyelamatiku. Mungkin hal ini kamu anggap
adalah hal yang biasa saja, bagi ku semua itu sangatlah berarti.
Ya dengan pemikiran ku yang seperti itu mungkin bisa di bilang sangatlah
berlebihan, kita bukan siapa-siapa namun aku menganggap kamu layaknya seorang
kekasih. Mungkin bisa bilang aku hanyalah badut kesepian yang butuh
seseorang untuk menyoraki tingkah konyol ku.
Jauh dari itu semua aku mengerti akan keadaan, aku masih membatasi
permainan hati ini, rasa sayang yang kumiliki, tidak terlalu lebih kutunjukan
padamu. Kita yang dipisahkan oleh jarak, mungkin saja suatu saat kamu menemukan
lelaki yang lebih dari aku bahkan aku yang mungkin saja menemukan wanita yang
lebih dari kamu, ya hal itu bisa saja terjadi, kita sebagai manusia biasa
terkadang bisa terlena begitu saja. Apa lagi kita tidak mengetahui kesibukan
apa yang kita lakukan, kita saling percaya hanya dari sebuah kabar.
Puncak Disaat Aku Takut Kehilangan.
Sudah bertahun-tahun aku sendiri tanpa cinta yang memeluk ku, aku juga
hampir lupa bagaimana rasanya mencintai dan dicintai, sejak kehadiran dirimu
semua berasa hidup kembali. Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun perasaan
cinta ini tumbuh semakin besar dan entah kenapa semakin hari aku semakin takut
kehilangan dirimu. Aku selalu mengingat akan perkataan-mu, bahwa bagaimana
jadinya jika kita masing-masing memiliki kekasih? Dulu kamu sangat
mengkhawatirkan hal tersebut, namun aku yakinkan pada-mu; akan ku usahakan
sekuat hati bahwa perasaan ini hanya untuk-mu, jika dipikir-pikir itu seperti
omong kosong bukan? Kenyataanya sampai saat ini aku masih bertahan.
Memang sudah tidak asing mendengar jika dalam suatu hubungan harus
mengerti satu sama lain dan membangun komunikasi dengan baik, satu hal yang aku
takuti kini telah menghantuiku, rasa curiga, ya rasa curiga yang sangat besar
kini mulai menghantuiku, disaat kamu sedang berada diluar rumah menjalankan
kesibukanmu, aku takut jika kamu bersenang-senang dengan lelaki lain diluar
sana, namun aku tidak terlalu memperdulikan jika kamu sebatas bersenang-senang
lebih lagi jika kamu jatuh hati dengannya, aku takut hal itu akan terjadi, rasa
curiga yang besar itu menimbulkan api cemburu yang membakar hati ini. Saat
ketakutan ku sangat besar akan kehilanganmu, justru sikap yang ku tunjukan
kepadamu seakan-akan membuat mu terasa tidak nyaman. Aku yang terkalahkan
oleh ego-ku sendiri dan aku tidak sanggup mengontrolnya.
Sejak saat itu hubungan kita perlahan mulai tidak membaik, munculnya
masalah-masalah dalam hubungan kita, aku menjadi sering mem-besarkan masalah kecil
yang seharusnya tidak perlu di perbesarkan, aku pun tau dengan sikap yang aku
tunjukan pada hari itu membuatmu mulai tidak nyaman padaku, tapi mengapa kamu
tidak menanyakan pada dirimu sendiri yang membuat ku menjadi seperti itu dan
apa penyebabnya? tanpa kamu sadari kamu melakukan hal yang sangat aku sayangkan,
aku yang menaruh kepercayaan besar pada-mu secara tidak langsung kamu
menghancurkanya, kepercayaan yang aku bangun selama ini telah hancur seperti
membalikan telapak tangan.
Kini aku mulai bertanya-tanya pada diriku, apakah kamu benar
mencintai-ku? Apakah kamu benar sayang pada-ku? Apakah ucapan-mu selama ini
hanya omong kosong? Dan apakah aku hanya sebagai tempat untuk bersinggah? Setau
ku jika seseorang saling mencintai itu, saling menguatkan bukan? Tapi mengapa
saat itu kamu seperti orang yang acuh tak acuh? Jujur saja aku sangat
merisaukanya.
Minggu-minggu itu kita jadi lebih sering bertingkai, namun, dari
permasalahan yang menimpa kita saat itu, kita masih bisa berbesar hati untuk
mengerti dan mengoreksi diri, perlahan memperbaiki diri dari kesalahan yang aku
atau kamu perbuat. Maaf jika sikap ku yang takut kehilangan-mu justru
membuat-mu tidak nyaman pada-ku.
FRIENDZONE?
Saat ini (2021) hampir 4 tahun kita saling mengenal, sejak kejadiaan
saat itu aku merasa ada perubahan dari sikap yang kamu tunjukan, sering kali
aku bertanya, mengapa dirimu terasa berbeda? apa yang salah dengan ku? Bukanya
kita sudah memperbaiki semuanya? Sempat aku berpikir apakah ada lelaki lain
yang kamu sembunyikan dariku? Jika bisa dikatakan aku sangat bodoh dalam hal
ini, aku yang sangat berharap lebih dari hubungan kita, aku yang berharap kamu
mengingatkan ku akan kesalahan yang aku perbuat, saat aku sedang meninggi
seperti balon yang mengudara, kamu yang menarik-ku untuk kembali merendah, kamu
yang mengingatkan ku akan kewajiban ku, begitupun aku. Ya aku berharap itu
semua akan terjadi dalam hubungan kita kedepanya bukan lagi omong kosong yang
kita ucapkan.
Namun, aku tidak menduga kamu tidak sanggup untuk melakukan hal
tersebut, kamu berkata; kamu tidak kuat menjalin hubungan jarak jauh, kamu
merisaukan hal itu, kamu cape, kamu ingin lelaki yang hadir di dekat-mu, kamu
ingin lelaki yang dapat membantu-mu, kamu ingin diberikan physical touch (dalam
love language), dan intinya kamu ingin lelaki yang kamu sayangi berada
dekat dengan mu. Saat itu kamu meminta ku untuk menjalani hubungan yang telah
kita bangun lama kembali seperti dulu, ya seperti biasa saja.
Jika seperti ini, sedari dulu mengapa kamu menganggap ku layaknya suatu hal
yang spesial ? Apa ini hanya perasaan-ku saja?.
Kini yang aku perbuat telah aku hancurkan sendiri, aku sangatlah bodoh,
mengapa aku bersikap seperti itu? Saat ini aku tidak tau lagi sikap apa yang
harus aku lakukan, sungguh sangat berat untuk aku melupakan mu. Memang benar,
ternyata jika seseorang saling sayang bukan berarti harus menjalin hubungan
pacaran. Kini semua keputusan-mu dengan rasa kecewa yang sangat besar, aku
menerimanya, aku sungguh menerima kenyataan ini 😊, but aku masih tidak
sanggup untuk melepaskan-mu. Aku baru tersadar ternyata banyak dari seorang
lelaki yang cintanya tidak diterima, tidak lagi saling berhubungan dan mungkin
salah satu alasanya “tidak ada yang perlu diperjuang-kan lagi” tapi betapa
bodohnya aku yang tidak melakukan hal itu, terlebih aku meminta-mu untuk tidak
menghilang dari ku dan juga sering kali aku masih menghubungi-mu.
Dulu, jauh dari semua kejadiaan ini, kita asik ya, kita seru ya, kita
saling nguatin ya, kita saling segala-galanya deh pokonya, kita yang sama-sama
mengerti akan keadaan dengan kesibukan
yang kita jalani, aku yang selalu ngadu ke kamu, kamu pun juga yang selalu
ngadu ke aku, aku yang selalu nemenin kamu mengerjakan tugas sampai larut
malam, kamu juga loh yang selalu nemenin aku saat aku ada tugas atau kerjaan, saat
kamu lelah dengan hari yang kamu lalui, kamu selalu pulang ke aku, aku pun
begitu, saat kamu memiliki suatu masalah yang sangat berat kamu terima, kamu
selalu mencari solusi bareng aku, akupun begitu, saat kebutuhan biologis ku
hehehe. Tapi saat ini semuanya telah berbalik arah.
Dulu dia lah yang sering membuat aku tertawa, dulu dia yang selalu
menyanjug-kan ku, dulu dia yang paling berarti untuk ku, sekarang dia yang
membuat duniaku hancur, entah apa kurangnya aku, entah apa salahnya aku, lagi-lagi
aku sangat berlebihan. Jujur sulit untuk mengikhlaskan-mu, aku sayang banget
sama kamu, aku tidak tau harus mulai dari mana lagi untuk mengulangi fase
terpuruk dan sendiri lagi, mungkin aku butuh waktu untuk terbiasa.
TUHAN AKU SANGAT KACAU
Hari ini, beberapa hari usaha-ku untuk melupakan-mu, dikamar ini, dalam
kesendirian ini aku berusaha sekuat hati untuk mengikhlaskan-mu tapi entah
kenapa aku tidak sanggup untuk melakukan semuanya, seolah usahaku selama ini tidak
membuahkan hasil, lagi-lagi aku terus memikirkan-mu, kamu terus hadir dalam
ingatan-ku.
Ya aku memang seperti ini, aku tipikal orang yang sangat sulit untuk
melupakan orang yang aku sayangi dalam waktu singkat, aku pernah membaca
kutipan konyol; untuk melupakan seseorang wanita carilah wanita lain (cmiiw),
namun, aku tidak bisa untuk melakukan hal itu, aku tidak bisa menjadikan
seseorang hanya untuk pelarian ku semata, aku memang bodoh dalam hal ini.
Bahkan saat aku sedang sibuk mengerjakan kerjaan-ku kamu hadir dalam
pikiran-ku.
Sebelumnya, aku sangat menghargai keputusan-mu, kamu memberikan
pernyataan bahwa kamu tidak bisa menjalin hubungan dengan ku karena jarak,
aku memahaminya, aku menerimanya, satu hal yang mungkin kamu harus tau, saat
ini aku sedang berusaha mengumpulkan uang untuk terbang ke kota-mu, aku yakin!
Saat kita sudah bertemu semua keadaan akan berubah dan mungkin hal ini sangat
berlebihan jika aku tuliskan, tapi apa boleh buat, keadaan sudah semakin kacau.
Malam itu, yaa malam itu dimana hati ini tidak sanggup lagi untuk melupakan-mu,
dengan sengaja aku mencoba menelepon-mu, sayangnya kamu sedang dalam panggilan
lain, oh sial mengapa ini terjadi lagi, kamu sedang bersenang-senang dengan
lelaki baru, lelaki yang sedang menggoda-mu, jujur saja aku masih merasa
cemburu saat itu! Bukanya aku melarang lelaki itu untuk menggoda-mu, bukanya
aku melarang jika kamu punya seorang kekasih, namun setelah ku tau lelaki itu
sama-sama memiliki jarak yang jauh dengan aku, aku sangat tidak menduga bahwa
hal ini akan terjadi! Ra bukanya kamu yang bilang bahwa kamu tidak ingin
berhubungan jarak jauh? Namun kenapa semua ini kamu lakukan? Apakah karna aku
yang kurang tampan? Apakah karna aku yang tidak memiliki penghasilan tetap? Apa yang salah dengan ku? Jujur! Aku
sungguh kacau pada malam itu.
Berusaha Untuk Terbiasa
Hari ini aku berusaha untuk mencoba tidak ingin mengetahui tentang mu,
hari ini aku mencoba menjalani hari tanpa kabar dari-mu, mungkin dengan
menghapus kontak-mu membantu aku untuk terbiasa kehilangan kabar darimu. Hari ini
adalah sabtu malam, ya sabtu malam pertama tanpa kabar dari-mu, aku mencoba
terbiasa.
Post a Comment