-->

Terlelap Dalam Cinta Virtual

Terlelap Dalam Cinta Virtual

TERLELAP DALAM CINTA VIRTUAL

Kita Yang Tidak Sengaja Dipertemukan Saat Bosan.

Ya tidak perlu di pungkiri lagi, kita sebagai manusia normal pastinya tidak luput dari rasa kebosanan, saat rasa bosan itu datang tidak sedikit orang mencari kesibukan, entah beramain game, membaca, melakukan aktifitas, maupun sekedar chatingan untuk menghilangkan rasa bosan.

Awalnya, kita tidak saling mengenal satu sama lain, aku tidak mengenalmu, kamupun tidak mengenal aku. Beberapa tahun yang lalu pertama kali kita berkenalan melalui salah satu aplikasi chat, entah bagaimana awalnya, intinya kita saling menanyakan hal-hal kecil yang menyangkut pada diri kita masing-masing, jika dipikir-pikir perkenalan awal kita cukup dibilang nyeleneh bukan? hehe kurasa begitu.
Dulu, di aplikasi tersebut aku memulai beberapa chat dengan wanita lain, sama seperti aku memulai chat dengan kamu, hanya sekedar perkenalan ringan, namun beberapa tidak bertahan lama lalu hilang begitu saja, entah aku yang merasa tidak tertarik dengan obrolan-nya entah wanita itu.
Tapi aku dan kamu masih saja bertahan, yang membuat aku bertahan dalam chat ini ku rasa obrolan kita cukup nyambung, berahari-hari bahkan berminggu-minggu kitapun semakin sering dalam berkomunikasi, saling melemparkan candaan, bahkan membahas suatu hal yang mungkin sedikit konyol.

Berbulan-bulan kita masih saja bertahan, kita pun jadi semakin sering berinteraksi dalam media chat, perlahan kita mulai mengenalkan diri kita, awalnya kita yang belum pernah mengetahui rupa satu sama lain, saat itu kita masih menyembunyikan-nya, pada perkenalan ini pun kita mulai menunjukan rupa kita dengan saling mengirim foto hehe, aku yang seperti ini, aku yang tidak tampan, aku yang jauh dari kata sempurna, aku yang pada saat itu tidak mempunyai kesibukan apapun selain menyelesaikan tugas kuliah yang membosankan, kamu pun begitu, kamu juga mengenalkan dirimu secara perlahan, pada saat itu aku tidak terlalu mementingkan hal tersebut, aku menganggap kamu hanya sebatas teman chat saja. Disaat aku merasakan hari yang di penuhi rasa kebosanan, aku sekedar memulai chat dengan-mu yang pastinya dipenuhi kebosanan itu sendiri, kamu pun meresponku seolah kebosanan itu hilang seketika.

Namun, apakah kamu masih ingat? Dulu aku sempat menghilang dari kamu, berbulan-bulan lamanya, entah apa yang kamu rasakan pada saat itu, aku harap kamu tidak merasakan hal yang membuatmu terasa kecewa, namun jika waktu itu aku membuatmu merasa kecewa, aku sungguh tidak bermaksud, betapa buruknya aku yang tidak memiliki tampang yang tampan, bahkan akupun bukan siapa-siapa memperlakukanmu seperti itu, hanya kata maaf yang bisa aku lontarkan saat ini. Setelah lama aku menghilang darimu, pada suatu ketika aku teringat kembali oleh dirimu, aku mencoba memberanikan untuk menghubungimu kembali, pikir ku, kamu akan mengacuhkan aku, namun hal itu tidak terjadi, terlebih kamu menerima aku dengan baik. Terimakasih atas dirimu pada waktu itu.

Setelah semua keadaan itu terlalui, aku mencoba mengembalikan suasana yang dulu sempat menghilang, walaupun awalnya kamu sedikit dingin, namun aku memahaminya, seiring berjalanya waktu, kamupun telah menerima kehadiran ku lagi, sama seperti hari-hari lalu, kita masih saja berinteraksi melalui media chat. Disuatu ketika, entah ada angin apa kita mulai melakukan panggilan video, yang mungkin kamu tidak ketahui, hatiku bergetar tidak karuan pada saat itu, aku bertanya-tanya pada diriku, apakah ini yang dinamakan gerogi? jiakhh. Mulai saat itu kita jadi lebih sering melakukan telepon maupun panggilan video, dari situpun kita mulai memberikan perhatian lebih satu sama lain dan itu kali pertamanya aku melihat wajah mu dalam panggilan video bukan lagi melihat mu dari foto.

Disisi lain kita mempunyai kesibukan kita masing-masing, kamu sibuk kuliah, mengurus organisasi, dan kegiatan lainya, akupun begitu, namun kita masih bisa sempat bertanya dan memberikan kabar. Aku pernah berkata bahwa aku tidak akan pernah bosan mendengarkan keluh kesah mu, jika kamu memiliki hari yang sulit untuk kamu lalui, ceritalah! Sebaliknya kamupun begitu, kamu selalu mendengar keluh kesah ku. Aku tidak menyangka kita sudah bertahun-tahun bersama, semakin dalam kita mengenal, semakin cair hubungan kita, sampai dimana kita saling bercerita yang seharusnya tidak diceritakan pada orang lain, kita sama-sama mengerti akan keadaan. 

 

Aku Yang Mulai Bermain Hati

Pada suatu hari aku sempat mengungkapkan tentang perasaanku, bahwa aku sungguh mencintai mu, akupun tidak menduga ketika kamu memiliki perasaan yang sama untuk ku, namun kita tidak disatukan oleh alam, kita dipisahkan oleh jarak, kamu jauh disana, di kota mu, aku di sini, di kota ku. Walaupun kita memiliki perasaan yang sama, namun saat itu kita menjalaninya seperti biasa yang tidak mempunyai status apapun. 

Orang bilang ldr itu memanglah sulit, aku pernah menannyakan ini ke beberapa orang yang aku kenal, kebanyakan dari mereka menjawab bahwa "masih banyak yang dekat, mengapa harus yang jauh"  dan apakah kamu masih ingat? kamu juga pernah berkata seperti itu, juga beberapa teman meberikan jawaban yang menurutku sangat meyakinkan bahwa aku bisa baik-baik saja dengan kamu. Beberapa orang juga pernah bertanya, apakah bisa jatuh cinta hanya chatingan saja? dan akupun menjawab; bahwa hal itu tidaklah mungkin, aneh saja cuma chatingan seseorang bisa jatuh cinta. Sial! ternyata menjilat ludah sendiri memanglah nikmat, saat ini aku sudah benar-benar jatuh cinta pada dirimu, yang aku inginkan saat itu hanyalah memilikimu seutuhnya.

 

Andai Waktu Dapat Diulang.

Hampir bahkan lebih dari 2 tahun kita saling mengenal, aku sungguh menyesal pada saat itu, disaat kamu berada di pulau Jawa, aku tidak sempat menemui mu, lebih lagi kamu sempat bermalam di Jakarta, betapa bodohnya aku! Betapa gobloknya aku! Betapa tololnya aku! Mengapa aku tidak menemuimu saat itu, mungkin itu adalah kesempatan yang tidak akan pernah aku dapatkan lagi. Jika waktu dapat diulang kembali, aku ingin sekali menemuimu untuk pertama kalinya, aku ingin bercerita tentang suatu hal yang biasa kita ceritakan selama ini di chat maupun telepon, aku ingin mendekapmu dalam pelukan dan berkata bahwa aku sangat mencintaimu. Untuk saat ini dan entah sampai kapan aku hanya dapat menatap manisnya wajahmu dalam panggilan video. Aku berharap kamu tidak berfikir bahwa aku malas/tidak ingin menemuimu, apapun alasan yang kutuliskan intinya aku sangat guobblok!.


Hal Yang Mungkin Kamu Tidak Ketahui

Dalam sendiri ku, aku seringkali mengeluh tentang percintaan, terkadang aku iri melihat sepasang kekasih saling bergandengan, duduk berdua di cafe sambil bersenda gurau,  namun itu semua hilang sesaat setelah aku sadar bahwa diriku masih memilikimu. Sesaat kita tidak berkomunikasi aku mencoba mencari seseorang wanita yang mungkin dapat aku sayangi, ya yang aku maksud wanita yang aku sayangi berada dekat denganku, namun semua itu sia-sia, perasaan ini lagi-lagi menginginkan dirimu. Sejak saat itu namamu mulai kuceritakan kepada tuhan dalam doaku.

Aku sempat meyakinkan mu bahwa suatu saat kita pasti akan bertemu, ratusan kilo meter jarak yang memisahkan kita, namun aku masih yakin kamulah yang terbaik untuk diriku. Kamulah salah satu wanita yang menyemangatiku disaat aku sedang mengeluh akan hari yang kualami, kamulah wanita yang selalu menemaniku disaat hati ini terasa sepi, kamulah yang selalu menjadi semangatku di saat aku sedang dalam titik terendah,  disaat aku hampir terbunuh oleh sepi, kamulah wanita yang seakan menyelamatiku. Mungkin hal ini kamu anggap adalah hal yang biasa saja, bagi ku semua itu sangatlah berarti.

Ya dengan pemikiran ku yang seperti itu mungkin bisa di bilang sangatlah berlebihan, kita bukan siapa-siapa namun aku menganggap kamu layaknya seorang kekasih. Mungkin bisa bilang aku hanyalah badut kesepian yang butuh seseorang untuk menyoraki tingkah konyol ku.

Jauh dari itu semua aku mengerti akan keadaan, aku masih membatasi permainan hati ini, rasa sayang yang kumiliki, tidak terlalu lebih kutunjukan padamu. Kita yang dipisahkan oleh jarak, mungkin saja suatu saat kamu menemukan lelaki yang lebih dari aku bahkan aku yang mungkin saja menemukan wanita yang lebih dari kamu, ya hal itu bisa saja terjadi, kita sebagai manusia biasa terkadang bisa terlena begitu saja. Apa lagi kita tidak mengetahui kesibukan apa yang kita lakukan, kita saling percaya hanya dari sebuah kabar.

 

Puncak Disaat Aku Takut Kehilangan.

Sudah bertahun-tahun aku sendiri tanpa cinta yang memeluk ku, aku juga hampir lupa bagaimana rasanya mencintai dan dicintai, sejak kehadiran dirimu semua berasa hidup kembali. Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun perasaan cinta ini tumbuh semakin besar dan entah kenapa semakin hari aku semakin takut kehilangan dirimu. Aku selalu mengingat akan perkataan-mu, bahwa bagaimana jadinya jika kita masing-masing memiliki kekasih? Dulu kamu sangat mengkhawatirkan hal tersebut, namun aku yakinkan pada-mu; akan ku usahakan sekuat hati bahwa perasaan ini hanya untuk-mu, jika dipikir-pikir itu seperti omong kosong bukan? Kenyataanya sampai saat ini aku masih bertahan.

Memang sudah tidak asing mendengar jika dalam suatu hubungan harus mengerti satu sama lain dan membangun komunikasi dengan baik, satu hal yang aku takuti kini telah menghantuiku, rasa curiga, ya rasa curiga yang sangat besar kini mulai menghantuiku, disaat kamu sedang berada diluar rumah menjalankan kesibukanmu, aku takut jika kamu bersenang-senang dengan lelaki lain diluar sana, namun aku tidak terlalu memperdulikan jika kamu sebatas bersenang-senang lebih lagi jika kamu jatuh hati dengannya, aku takut hal itu akan terjadi, rasa curiga yang besar itu menimbulkan api cemburu yang membakar hati ini. Saat ketakutan ku sangat besar akan kehilanganmu, justru sikap yang ku tunjukan kepadamu seakan-akan membuat mu terasa tidak nyaman. Aku yang terkalahkan oleh ego-ku sendiri dan aku tidak sanggup mengontrolnya.

Sejak saat itu hubungan kita perlahan mulai tidak membaik, munculnya masalah-masalah dalam hubungan kita, aku menjadi sering mem-besarkan masalah kecil yang seharusnya tidak perlu di perbesarkan, aku pun tau dengan sikap yang aku tunjukan pada hari itu membuatmu mulai tidak nyaman padaku, tapi mengapa kamu tidak menanyakan pada dirimu sendiri yang membuat ku menjadi seperti itu dan apa penyebabnya? tanpa kamu sadari kamu melakukan hal yang sangat aku sayangkan, aku yang menaruh kepercayaan besar pada-mu secara tidak langsung kamu menghancurkanya, kepercayaan yang aku bangun selama ini telah hancur seperti membalikan telapak tangan.

Kini aku mulai bertanya-tanya pada diriku, apakah kamu benar mencintai-ku? Apakah kamu benar sayang pada-ku? Apakah ucapan-mu selama ini hanya omong kosong? Dan apakah aku hanya sebagai tempat untuk bersinggah? Setau ku jika seseorang saling mencintai itu, saling menguatkan bukan? Tapi mengapa saat itu kamu seperti orang yang acuh tak acuh? Jujur saja aku sangat merisaukanya.

Minggu-minggu itu kita jadi lebih sering bertingkai, namun, dari permasalahan yang menimpa kita saat itu, kita masih bisa berbesar hati untuk mengerti dan mengoreksi diri, perlahan memperbaiki diri dari kesalahan yang aku atau kamu perbuat. Maaf jika sikap ku yang takut kehilangan-mu justru membuat-mu tidak nyaman pada-ku.


FRIENDZONE?

Saat ini (2021) hampir 4 tahun kita saling mengenal, sejak kejadiaan saat itu aku merasa ada perubahan dari sikap yang kamu tunjukan, sering kali aku bertanya, mengapa dirimu terasa berbeda? apa yang salah dengan ku? Bukanya kita sudah memperbaiki semuanya? Sempat aku berpikir apakah ada lelaki lain yang kamu sembunyikan dariku? Jika bisa dikatakan aku sangat bodoh dalam hal ini, aku yang sangat berharap lebih dari hubungan kita, aku yang berharap kamu mengingatkan ku akan kesalahan yang aku perbuat, saat aku sedang meninggi seperti balon yang mengudara, kamu yang menarik-ku untuk kembali merendah, kamu yang mengingatkan ku akan kewajiban ku, begitupun aku. Ya aku berharap itu semua akan terjadi dalam hubungan kita kedepanya bukan lagi omong kosong yang kita ucapkan.

Namun, aku tidak menduga kamu tidak sanggup untuk melakukan hal tersebut, kamu berkata; kamu tidak kuat menjalin hubungan jarak jauh, kamu merisaukan hal itu, kamu cape, kamu ingin lelaki yang hadir di dekat-mu, kamu ingin lelaki yang dapat membantu-mu, kamu ingin diberikan physical touch (dalam love language), dan intinya kamu ingin lelaki yang kamu sayangi berada dekat dengan mu. Saat itu kamu meminta ku untuk menjalani hubungan yang telah kita bangun lama kembali seperti dulu, ya seperti biasa saja. Jika seperti ini, sedari dulu mengapa kamu menganggap ku layaknya suatu hal yang spesial ? Apa ini hanya perasaan-ku saja?.

Kini yang aku perbuat telah aku hancurkan sendiri, aku sangatlah bodoh, mengapa aku bersikap seperti itu? Saat ini aku tidak tau lagi sikap apa yang harus aku lakukan, sungguh sangat berat untuk aku melupakan mu. Memang benar, ternyata jika seseorang saling sayang bukan berarti harus menjalin hubungan pacaran. Kini semua keputusan-mu dengan rasa kecewa yang sangat besar, aku menerimanya, aku sungguh menerima kenyataan ini 😊, but aku masih tidak sanggup untuk melepaskan-mu. Aku baru tersadar ternyata banyak dari seorang lelaki yang cintanya tidak diterima, tidak lagi saling berhubungan dan mungkin salah satu alasanya “tidak ada yang perlu diperjuang-kan lagi” tapi betapa bodohnya aku yang tidak melakukan hal itu, terlebih aku meminta-mu untuk tidak menghilang dari ku dan juga sering kali aku masih menghubungi-mu.

Dulu, jauh dari semua kejadiaan ini, kita asik ya, kita seru ya, kita saling nguatin ya, kita saling segala-galanya deh pokonya, kita yang sama-sama mengerti akan keadaan  dengan kesibukan yang kita jalani, aku yang selalu ngadu ke kamu, kamu pun juga yang selalu ngadu ke aku, aku yang selalu nemenin kamu mengerjakan tugas sampai larut malam, kamu juga loh yang selalu nemenin aku saat aku ada tugas atau kerjaan, saat kamu lelah dengan hari yang kamu lalui, kamu selalu pulang ke aku, aku pun begitu, saat kamu memiliki suatu masalah yang sangat berat kamu terima, kamu selalu mencari solusi bareng aku, akupun begitu, saat kebutuhan biologis ku hehehe. Tapi saat ini semuanya telah berbalik arah.

Dulu dia lah yang sering membuat aku tertawa, dulu dia yang selalu menyanjug-kan ku, dulu dia yang paling berarti untuk ku, sekarang dia yang membuat duniaku hancur, entah apa kurangnya aku, entah apa salahnya aku, lagi-lagi aku sangat berlebihan. Jujur sulit untuk mengikhlaskan-mu, aku sayang banget sama kamu, aku tidak tau harus mulai dari mana lagi untuk mengulangi fase terpuruk dan sendiri lagi, mungkin aku butuh waktu untuk terbiasa.

 

TUHAN AKU SANGAT KACAU

Hari ini, beberapa hari usaha-ku untuk melupakan-mu, dikamar ini, dalam kesendirian ini aku berusaha sekuat hati untuk mengikhlaskan-mu tapi entah kenapa aku tidak sanggup untuk melakukan semuanya, seolah usahaku selama ini tidak membuahkan hasil, lagi-lagi aku terus memikirkan-mu, kamu terus hadir dalam ingatan-ku.

Ya aku memang seperti ini, aku tipikal orang yang sangat sulit untuk melupakan orang yang aku sayangi dalam waktu singkat, aku pernah membaca kutipan konyol; untuk melupakan seseorang wanita carilah wanita lain (cmiiw), namun, aku tidak bisa untuk melakukan hal itu, aku tidak bisa menjadikan seseorang hanya untuk pelarian ku semata, aku memang bodoh dalam hal ini. Bahkan saat aku sedang sibuk mengerjakan kerjaan-ku kamu hadir dalam pikiran-ku.

Sebelumnya, aku sangat menghargai keputusan-mu, kamu memberikan pernyataan bahwa kamu tidak bisa menjalin hubungan dengan ku karena jarak, aku memahaminya, aku menerimanya, satu hal yang mungkin kamu harus tau, saat ini aku sedang berusaha mengumpulkan uang untuk terbang ke kota-mu, aku yakin! Saat kita sudah bertemu semua keadaan akan berubah dan mungkin hal ini sangat berlebihan jika aku tuliskan, tapi apa boleh buat, keadaan sudah semakin kacau. Malam itu, yaa malam itu dimana hati ini tidak sanggup lagi untuk melupakan-mu, dengan sengaja aku mencoba menelepon-mu, sayangnya kamu sedang dalam panggilan lain, oh sial mengapa ini terjadi lagi, kamu sedang bersenang-senang dengan lelaki baru, lelaki yang sedang menggoda-mu, jujur saja aku masih merasa cemburu saat itu! Bukanya aku melarang lelaki itu untuk menggoda-mu, bukanya aku melarang jika kamu punya seorang kekasih, namun setelah ku tau lelaki itu sama-sama memiliki jarak yang jauh dengan aku, aku sangat tidak menduga bahwa hal ini akan terjadi! Ra bukanya kamu yang bilang bahwa kamu tidak ingin berhubungan jarak jauh? Namun kenapa semua ini kamu lakukan? Apakah karna aku yang kurang tampan? Apakah karna aku yang tidak memiliki penghasilan tetap? Apa yang salah dengan ku? Jujur! Aku sungguh kacau pada malam itu.

Malam itu telah aku lalui dengan air mata yang terus menetes, untuk beralih dari Kasur-pun sangat sulit, ku coba untuk tidur namun tidak sanggup, saat mulai menutup mata ini bayang-bayang mu selalu menghantui ku, suara bergerumuh di dalam hati tak mau berhenti. Setiba pagi datang kamu mengirim pesan untuk ku, saat ku buka, bagaimana aku dapat menerima semua jawaban-mu, aku bertambah kacau,
“aku merasa jenuh”,
“aku ingin berkenalan dengan orang baru”,
dan beberapa pesan yang kamu kirim kan, bagaimana aku dapat menyikapi semua itu, sementara selama ini saat aku jenuh aku tidak mencoba untuk melakukan hal yang kamu lakukan saat ini, memang kita bukan lagi siapa-siapa namun aku tidak sanggup melihat-mu dengan lelaki lain terlebih kamu telah membuka ruang untuk lelaki itu.
Apa salahnya aku? Apa aku selama ini membuat-mu merasa jenuh? Apakah dengan salah dan sikap-ku yang lalu membuat-mu seperti ini? Maaf, ingin sekali aku memperbaiki semuanya, tapi kurasa semua itu tidaklah mungkin.

Sungguh berat hari itu kujalani, ketika mata ini ingin istirahat, lagi-lagi bayang-mu terus saja menghantui, sesaat kuceritakan semua ini kepada Tuhan, perasaan-ku sedikit tenang, namun waktu-pun terus berjalan, malam-pun telah tiba, aku masih saja disini, terdiam di kamar ini, untuk melakukan sedikit kesibukan saja sangat sulit, bukan karena apa-apa karna kamu yang terus hadir dalam pikiran-ku, semakin lama semakin aku takut sendiri dikamar ini, ingin aku ceritakan semunya namun aku tidak tau kepada siapa aku mengadu, biasanya semua yang kurasakan aku bercerita kepada-mu.
Memang aku tidak tau diri, memang aku sangat bodoh, ya benar semua yang aku rasakan pada hari itu kuceritakan semuanya kepada-mu tentang-mu, entah apa tanggapan-mu hari itu, aku sangat takut mengganggu-mu, aku sangat takut merepotkan-mu, aku sangat takut membuat-mu bertambah benci dengan ku, aku hanya dapat mengucapkan terimakasih membuat perasaan ini tenang sesaat.

 

Berusaha Untuk Terbiasa

Hari ini aku berusaha untuk mencoba tidak ingin mengetahui tentang mu, hari ini aku mencoba menjalani hari tanpa kabar dari-mu, mungkin dengan menghapus kontak-mu membantu aku untuk terbiasa kehilangan kabar darimu. Hari ini adalah sabtu malam, ya sabtu malam pertama tanpa kabar dari-mu, aku mencoba terbiasa.

Jujur saja, aku tidak sanggup untuk pergi menjauh dari-mu, karena keadaan, aku terpaksa melakukannya, berat memang, sulit bagi-ku untuk melupakan semua cerita ini selama 4 tahun kita bangun, namun aku harus berbuat apa lagi? Lagi pula sudah tidak ada yang harus aku pertahankan dan perjuangkan lagi bukan? Aku heran untuk membohongi perasaan saja sulit, berharap sih sedikit, namun jika ditanya apakah aku masih sayang? Ya aku masih sayang banget sama kamu.
Aku harap kamu baik-baik saja dengan lelaki pilihan-mu, aku harap kamu lebih bahagia dengan lelaki pilihanmu, aku harap kamu mendapatkan apa yang tidak kamu dapatkan dari-ku, maaf aku sering merepotkan-mu, maaf aku sering membuat-mu marah, sehat-sehat ya kamu 😊. Terimakasih sudah memberikan banyak pelajaran yang berarti untuk ku.

Yang Belum Usai…..